Cerita khitbah

Sabtu, 12 Maret menjadi hari yang bersejarah dalam kehidupan saya. Entah kenapa beberapa hari sebelumnya serasa susah tidur dan bawaannya agak dag-dig-dug nggak karuan. Terlalu dibawa tegang sepertinya.

Oh bukan… bukan…
ini baru proses khitbah (atau yg biasa akrab kita kenal dengan sebutan ‘peminangan’). Insya Allah akad nikahnya segera menyusul. Mohon doa.

Acara khitbah dimulai dengan ta’aruf / perkenalan antara kedua belah pihak keluarga. Rangakain acaranya berlangsung dengan cukup santai dan sangat kekeluargaan.

Rombongan kami datang sekitar pukul 09:40 pagi. Dua puluh menit lebih awal dari jadwal. Agak kepanasan di jalan, soalnya sempat kejebak macet di daerah sekitar pabrik kawasan industri di Bekasi.

Nah, sesampainya di tempat tujuan (Bekasi barat), perwakilan dari rombongan pihak pria (dalam hal ini paman saya) menyampaikan maksud kedatangan kami ke tempat pihak wanita.

Lalu, acara berlanjut ke seserahan parsel (hadiah) dan tukar cincin. Sebenernya prosesi ini nggak wajib. Karena pada dasarnya khitbah adalah pinangan atau permintaan seseorang (laki-laki) kepada perempuan tertentu untuk menikahinya. Adapun salah satu tujuan disyari’atkannya khithbah adalah agar masing-masing pihak dapat mengetahui calon pendamping hidupnya (Syamsudin Ramdhan, 2004:49)

Singkat cerita,
acara khitbah berlangsung cukup cepat dan singkat. Hanya sekitar dua jam (kalo nggak salah). Setelah itu kami segera pamit dan pulang kembali ke rumah setelah diakhiri dengan do’a dan salam penutup dari tuan rumah (pihak wanita).

Saya pribadi masih merasa banyak kekurangan dan ada banyak hal yang mesti dipersiapkan dengan matang, oleh karenanya kami mohon doa dari rekan sekalian. Semoga Allah tetap menjaga dan memudahkan kami utk melangkah ke jenjang pernikahan. Amiinn…

parsel :


Lagi browsing-browsing di google, nemu kata-kata yg bagus. (beberapa bait saya ubah ^^;)

#1
Rabbi,
Jika cintaku Kau ciptakan untuk dia,
Tabahkan hatinya
Teguhkan imannya
Sucikan cintanya
Lembutkan rindunya

Rabbi,
Jika hatiku Kau ciptakan untuk dia,
Penuhi hatinya dengan Kasih-MU
Terangi langkahnya dengan Cahaya-MU
Bisikkan kedamaian dalam kegalauan
Temani dia dlm kesepian

Rabbi,
Kutitipkan cintaku pada-MU untuknya
Resapkan rinduku pada rindunya
Mekarkan cintaku bersama cintanya
Satukan hidupku dan hidupnya dalam cinta-MU
Sebab,sungguh aku mencintainya karena-MU

-teruntuk yg terkasih-

#2
Ya ALLAH, seandainya telah KAU catatkan
dia milikku, tercipta utk diriku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan

Ya ALLAH, ku mohon
Apa yang telah KAU takdirkan
ku harap dia adalah yang terbaik buatku
Karena ENGKAU tahu segala isi hatiku
Bimbing kami dengan hidayahMU

One response to this post.

  1. ehehe, mau nikah yaaaa

    Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: