Archive for the ‘Diary’ Category

Enjoy DisneyLand even in Rainy Day | Enjoy Tokyo Disney for Muslim (Food, Prayer Space)

★★Disneyland Rainy Day Tips
1. BYORG (Bring Your Own Rain Gear)
-Umbrellas
-Ponchos
-Rain coat
You can buy Disney-brand rain coat at the park.
-Baby stroller covers
-Hats
-Water-resistant shoes or boots
-Small towel
-Waterproof tablecloth
This can provide you with the perfect ground cover to sit on if there are parades and the ground is still wet.
-Prepare extra socks
-Plastic bag
-Smartphone plastic bag

2. Get a locker
You may rent a locker with in-and-out privileges for the day. Put some warm, dry sweatshirts or jackets in the locker for later, and swap them out for damp clothes. If it stops raining, those ponchos can become a little heavy and bulky once you stuff four of them in a backpack, so keep them in a locker for a later time if the rain lets up.

3. Plan your attractions
-Shooting-game attraction Buzz Lightyear’s Astro Blasters in Tomorrowland
-Chat with that mischievous Stitch Stitch Encounter in Tomorrowland
-Take a keepsake photo at Mickey’s House and Meet Mickey in Toontown
-After visiting Mickey, take a look at Minnie’s House in Toontown
-Join in the fun of Pooh’s Hunny Hunt in Fantasyland
-Feel like a camper at Camp Woodchuck Kitchen in Westernland
-Try the games at Jungle Carnival in Adventureland
-Visit Cinderella’s Fairy Tale Hall in Fantasyland
-A magical concert Mickey’s PhilharMagic in Fantasyland
-Mini parade presented only on rainy nights Nightfall Glow at Tokyo Disneyland

★★GUIDE TO HALAL FOOD & PRAYING SPACES IN TOKYO DISNEYLAND & DISNEYSEA
https://blog.halal-navi.com/en/muslim-guide-tokyo-disneyland-disneysea/
https://www.havehalalwilltravel.com/10-tips-to-planning-the-perfect-tokyo-disneyland-trip/
★Tokyo Disneyland
There are no halal-certified foods inside Disneyland, but they do have seafood or vegetarian options for you to try below:
-Captain Hook’s Galley (Fantasy Land): Seafood Pizza
-Pan Galactic Pizza Port (Tomorrowland): Seafood Cream Calzone
-Eastside Cafe (World Bazaar): Vegetarian course

★Tokyo DisneySea
Suitable for both kids and adults, DisneySea is the place where everybody can have a fun time!
-Sebastian’s Calypso Kitchen (Mermaid Lagoon): Seafood options (pizza)
-Ristorante Di Canaletto (Mediterranean Harbor):
.Vegetarian option contained alcohol.
.Look out for seafood options (pizza and pasta).
.Bread, Caesar salad, Tiramisu are safe to consumed!
-Cafe Portofino (Mediterranean Harbor): Seafood pasta
-New York Deli (American Waterfront):
.Smoked salmon and shrimp bagel safe to consume!
.French fries are cooked using vegetable oil on fryer specifically for fries only!
-Cape Cod Confections (American Waterfront): Codfish burger set
-Miguel’s El Dorado Cantina (Lost River Delta): Shrimp tacos and fries.

★Finding a place to pray
a. Tokyo Disneyland
A prayer room is available for Muslims! All you need to do is ask the staff at Main Street House (near the entrance) and request for a praying space! But before that, make sure to look out for a less crowded toilet to take wudhu first (we suggest at Tomorrowland because there are fewer attractions compare to others)!

b. Tokyo DisneySea
Besides taking a wudhu at a toilet, bringing a pray bottle helps make it quick and tidy! After you are all prepared, head to Guest Relations (near the entrance) and they will provide you with prayer room!
#Halal Navi Tips: Make sure to bring a prayer mat, praying attire and Qibla compass.
If you are running out of time, look out for less crowded places and we suggest you to find a spot at Port Discovery

Berbagi cerita tentang Furusato Nouzei ふるさと納税 (pajak kampung halaman) di Jepang

Beberapa pekan lalu ikut kajian tentang berbagi pengalaman terkait Pajak di Jepang dan berbagai bentuk kemudahan dan variasi penyalurannya. Salah satu yang cukup menarik perhatian saya adalah tentang Furusato Nouzei (ふるさと納税) atau pembayaran pajak ke Kampung Halaman.

Furusato nozei adalah pengalihan sebagain pembayaran pajak oleh orang-orang yang tinggal di perkotaan ke daerah-daerah dengan maksud untuk menggerakkan ekonomi di daerah yang memiliki hak otonomi di Jepang. Hal ini dikarenakan di daerah-daerah saat ini populasi orang tua-tua meningkat (bukan usia produktif pajak) sehingga pendapatan pajaknya menurun sedangkan di kota pendapatan pajaknya naik sehingga perlu diratakan dengan furusato nozei.

Kabarnya, Furusato nozei sudah berlaku cukup lama di Jepang, hanya saja mulai tahun 2016 ketika ada perubahan atauran dan administrasi, proses pengajuannya menjadi jauh lebih mudah. Banyak orang yang menggunakan furusato nozei. Salah satu yang menarik sehingga furusato nozei banyak diminati adalah adanya tanda terima kasih dari kota yang menerima pajak kita berupa barang-barang yang nilai pasarnya bisa cukup tinggi mencapai sekitar 30-40 persen bahkan ada yang sampai 50 persen dari donasi yang kita berikan.

Kemudahan aplikasi Furusato Nouzei semakin terbantu dengan fasilitas belanja online dari Rakuten.
Salah satunya bisa merujuk pada link berikut: https://event.rakuten.co.jp/furusato/

Ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan minat dan kebutuhan kita. Nah, karena saya sangat suka mengkonsumsi buah Nashi (pear Jepang), pilihan saya jatuh pada salah satu kota yang menyediakan paket Furusato Nouzei seharga 10,000 Yen dengan hadiah berupa buah pear sekitar 5-6kg (kurang lebih 9 butir buah pear Jepang ukuran besar). Saya pun memberanikan diri untuk membeli paket tersebut secara online.

Sekitar 1 bulan kemudian, paket buah pear Jepang yang saya beli dari Rakuten Furusato Nouzei pun tiba di rumah. Ternyata di luar perkiraan, buah pear Jepang yang dikirimkan ukurannya besar-besar dan ranum. Terima kasih Furusato Nouzei!

Untuk referensi, silakan menyimak materi detail seputar Furusato Nouzei:

Slide Materi

Video

Catatan perjalanan Haji dari Jepang (Bagian 2)

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Assalamualaikum warrahmatullah akhifillah dan ukhtifillah yang diberkahi Allah, aamiin..

Berangkat Haji maupun Umrah dari Jepang merupakan rezeki yang dobel dobel menurut saya, alhamdulillah..

Kenapa?

Diberikan kemudahan untuk tidak mengalami ujian “waiting list” ketika berangkat haji, karena Jepang jumlah penduduk Muslimnya sangat sedikit, jadi tidak harus menunggu lama untuk berangkat haji maupun umrah ( yang waiting list uang dan kondisi ya?) hehe
Menambah Saudara Islam, jamaah dari beraneka macam rupa, dari bahasa, negara,(Indonesia, Malaysia, India, Pakistan, Bangladesh, Persia, Jepang asli ^^, dan Cina Muslim) otomatis jadi harus bisa bahasa jepang dan inggris, walaupun jamaah Indonesia juga banyak , tapi klo cuma ngobrol sesama Indoneia-ers gak gaul kita hehe..
Biaya yang dimudahkan, insya Allah, Allah pasti memberikan kemudahanNya bagi hambaNya yang berniat dan ikhtiar haji. Biaya haji dari Jepang kurang lebih sama dengan biaya ONH plus Indonesia, dengan kemudahan kemudahan yang didapat berupa pendapatan yang bisa ditabung lebih cepat dari hasil baito atau arubaito (tentunya hal ini relatif ya.. )
Suhu dan keadaan yang sudah terkondisikan, bagi yang sudah terbiasa tinggal di jepang pasti sudah gak kaget dengan jalan kaki jauh dan naik tangga ^0^ Ketika menjalankan ibadah haji, satu hari nya mungkin kita bisa berjalan kaki sejauh 10 km.. ^0^// Suhu ketika musim panas di Jepang bisa mencapai 38-40 C bisa dijadikan pelajaran berharga untuk belajar sabar ketika kita berada di tanah suci (ketika kami berhaji, suhu paling tinggi sekitar 42 C)

IBM certified System Engineer

http://instagram.com/p/f4Qux1PxWW/
After a tough screening test from the IBM Japan Training Department last week, finally i passed the General Course for System Engineer in IBM. (Alhamdulillah!!)
*the picture was taken at Karuizawa station, Japan.

Jejak Ramadhan 1433H

Marhaban Yaa Ramadhan!

Dalam postingan kali ini, saya akan mencoba untuk membuat sebuah gallery yang berisi rekaman peristiwa selama Ramadhan 1433H. Semoga Ramadhan tahun ini selalu dipenuhi dengan keberkahan dan hal-hal positif yang bermanfaat.

Oh iya, sebagian besar foto-fotonya saya upload via instagram dan di-retweet juga melalui akun Twitter pribadi.

※ Jejak Ramadhan 1433H ※

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

         

Kumpulan Tausiyah (nasihat)

Al Qur’an

1. “Dan Dia memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah menentukan bagi setiap sesuatu” QS 65:3

2. “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Annahl [16]: 18)

Hadits

1. “Barangsiapa yang menginginkan kesuksesan dunia maka hendaklah menguasai ilmunya, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat maka ia juga harus menguasai ilmunya…” (Mawa’izh al-Imam asy-Syafi’i)

2. “Didiklah anak-anakmu agar siap menghadapi zamannya, karena mereka kelak akan hidup pada zaman yang berbeda dengan zamanmu…” (Ali bin Abi Thalib ra)

3. “Orang yang pandai membaca Al-Quran akan bersama malaikat yang mulia lagi taat, dan orang yang membacanya dengan terbata-bata bahkan berat baginya,maka baginya 2 pahala”HR.Muslim.

4. “‘Orang yang cerdas adalah yang senantiasa menghisab dirinya serta beramal untuk mempersiapkan kehidupannya sesudah kematian… ” (HR. Imam Tirmidzi)

Tokoh

1. Tuhan kami Yang Maha Pemurah,
Kami mohon Engkau mendampingi upaya kami untuk membangun kehidupan yang besar dari tempat-tempat yang kecil.

Jadikanlah kami merasa nyaman di tempat kami yang kecil ini, menikmati sekali proses berpikir yang kreatif, asyik bekerja sesuai rencana kami, tersenyum penuh harap membayangkan keberhasilan kami, berdebar-debar dengan keyakinan yang hampir menjadi kenyataan tentang merekahnya sambutan sesama kepada usaha kami.

Tuhan kami Yang Maha Penyayang,
Jadikanlah tempat kecil ini sebagai tempat kumulai perjalanan naikku, dan tempat kecil yang akan kuingat dengan penuh syukur saat aku menceritakannya dengan penuh kasih kepada anak-anak dan cucu-cucuku.
Aamiin
#Mario Teguh

“Manusia itu pada hakikatnya mati kecuali orang berilmu (Alim),
Orang berilmu sekalipun hidup hakikatnya tidur, kecuali yang mengamalkan ilmunya,
Orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu, kecuali orang yang ikhlas.”
*Imam Al-Ghazali

Cerita khitbah

Sabtu, 12 Maret menjadi hari yang bersejarah dalam kehidupan saya. Entah kenapa beberapa hari sebelumnya serasa susah tidur dan bawaannya agak dag-dig-dug nggak karuan. Terlalu dibawa tegang sepertinya.

Oh bukan… bukan…
ini baru proses khitbah (atau yg biasa akrab kita kenal dengan sebutan ‘peminangan’). Insya Allah akad nikahnya segera menyusul. Mohon doa.

Acara khitbah dimulai dengan ta’aruf / perkenalan antara kedua belah pihak keluarga. Rangakain acaranya berlangsung dengan cukup santai dan sangat kekeluargaan.

Continue reading

Beasiswa Yoneyama (utk program S2)

Seperti biasanya, hari ini ketika sedang bersiap berangkat ke kampus saya beres-beres kamar merapikan baju dan kaos yang telah kering setelah dijemur selama sekitar 4 hari. Menjemur cucian selama musim dingin memang butuh waktu yang cukup lama, karena cuaca di luar sangat dingin dan udaranya kering. Apalagi di daerah Kiryu ini, angin di luar bertiup sangat kencang dan dingin. Jadi, saya lebih cenderung menjemur pakaian di dalam ruangan saja.

Nah, ketika sedang asik melipat baju dan merapikan pakaian, tiba-tiba terdengar suara dering dari telepon genggam yang saya letakkan di atas meja komputer. Mulanya saya pikir itu telepon dari petugas Pos yang tiap pagi saya hubungi untuk mengangkut barang dagangan (online shop) saya. Tapi, ternyata telepon itu dari Fukuda-san, pegawai kampus yang bertugas untuk mengurusi keperluan mahasiswa asing di Universitas Gunma.

Satu kalimat yang membuat saya tersentak adalah, “Fahmi-san, Yoneyama Shougakukin goukakushimashita! Omedetou gozaimasu!” yang pada intinya beliau ingin menyampaikan berita bahwa saya lulus program beasiswa dari Yoneyama Memorial Foundation untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.

Continue reading

Dari kue donat, nasi uduk sampai ke online shopping

Alhamdulillah, saya ini termasuk golongan orang yg terlahir dari keluarga sederhana yg pas-pasan. Ayah bekerja sebagai PNS,  ibu mengurus keperluan sehari-hari di rumah. Kami tinggal di kampung Cilandak, daerah Jakarta Selatan, belakang Cilandak Town Square.

Cerita bermula ketika saya duduk di bangku SMA kelas dua. Di awal pekan tahun ajaran baru, serombongan kakak kelas dari Universitas Indonesia datang memberikan presentasi tentang jurusan-jurusan favorit yg banyak diminati peserta ujian SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru).

Karena dari dulu punya cita-cita jadi dokter, ada keinginan yg kuat utk nyoba masuk Fakultas Kedokteran UI. Lalu, setelah FKUI, kepingin nyoba masuk Fakultas Teknik Elektro. Tapi, ada satu hal yg membuat saya bimbang dan sedikit ragu. Waktu itu beredar gosip kalau mau masuk FKUI mesti siapin uang minimal 50 juta rupiah. Kalau mau masuk Fakultas Teknik mesti punya 25 juta rupiah!

“Degg…”

Tiba-tiba saya saya terdiam kaget. “Kok mahal banget ya…?” Mana mungkin punya uang sebanyak itu.

Sampai di rumah, saya coba komunikasikan dengan orang tua. Mencoba utk curhat ke ibu. Kalau memang mesti keluar minimal 25 juta, terpaksa pinjam uang sana-sini. Semalaman saya berpikir panjang nggak bisa tidur. Berpikir bagaimana caranya supaya nggak ngerepotin orang tua lebih jauh. Nggak mau menambah beban orang tua lebih berat lagi.

Alhasil, keesokan harinya saya mencoba bangun pagi lebih awal dari biasa. Waktu itu pergi ke sekolah naik angkot D02 warna putih jurusan Lebak Bulus-Pondok Labu (hmm… jadi kangen naik angkot nih… hehe).

Sesampainya di persimpangan Pondok Labu, saya mengalihkan target utama ke “Pasar Pagi”. Dulu sewaktu acara ekskul sekolah, teman-teman sie konsumsi sering beli kue, gorengan atau cemilan di “Pasar Pagi”. Harganya murah dan jenis kuenya macem-macem.

Pagi itu saya beli donat, kue apem, dan beberapa gorengan yg isinya kacang ijo (nama kue-nya apa ya..? saya lupa). Modal utk belanja saya habiskan sekitar 5.000rupiah. Lalu, sesampainya di kelas, saya coba tawarkan donat dan kuenya ke teman. Awalnya agak malu sih, rasanya sungkan kalo mesti nawarin kue dagangan ke teman. Apalagi dengan tujuan bisnis… hehe

Sejak saat itu, saya pun resmi jadi penjual kue di kelas. Ya, lumayan sih… modal 5 ribu, dapat untung sekitar 2-3 ribu. Nggak banyak, tapi yg penting bisa ditabung.
Continue reading

Irasshaiii…

Youkoso…!!!
Selamat datang di blog-nya Fahmi.
Blog tempat berbagi ilmu, tuker-tukeran info, cerita tentang pengalaman, dll.

-fahmi-
Kiryu,
010610/23:12

%d bloggers like this: