Pengalaman mencari kerja di Jepang

Bagi rekan-rekan yang saat ini sedang sibuk ikutan seminar mencari kerja (job hunting) atau sedang pergi sana pergi sini untuk tes / interview lamaran kerja mungkin terkadang sering merasakan kejenuhan atau bahkan CAPEK lahir batin karena belum ada respon dari perusahaan yang memanggil kita wawancara. Saya pun pernah merasakan hal yang sama ketika beberapa waktu lalu mencoba berjuang melamar kerja ke beberapa perusahaan di negeri Sakura.

Di Jepang, aktivitas mencari pekerjaan (就職活動 | Shuushoku katsudou) untuk pelajar Universitas biasanya sudah dimulai sekitar satu tahun sebelum kelulusan. Misalnya, untuk mahasiswa S1 biasanya memulai job hunting pada awal-awal tingkat
empat; mahasiswa S2 biasanya sekitar awal tingkat dua. Saya pribadi sangat setuju dengan sistem seperti ini karena kalau proses job hunting-nya lancar, maka kita tidak usah repot-repot mencari kerja lagi ketika lulus. Rentang waktu job hunting pun cukup lama yaitu sekitar satu tahun sampai menjelang kelulusan, sehingga kita masih punya banyak kesempatan untuk mencoba ikut interview ke perusahaan-perusahaan yang kita inginkan.

Nah, saya memulai aktivitas job hunting (就職活動/就活)ketika menjelang akhir tingkat satu program S2. Supaya lebih mudahnya, saya akan coba merangkum aktivitas job hunting dalam penjelasan berikut ini:

April 2011
Masuk program S2, Department of Computer Science, Graduate School of Engineering, Gunma University.

Agustus 2011
Internship di Mitsuba, Inc., perusahaan pembuat motor dan car parts di Jepang. Saya sangat menyarankan untuk coba ikut aktif di internship, karena bisa menjadi nilai tambah ketika nanti kita diwawancara oleh pihak perusahaan ketika job hunting. Internship bisa menjadi ajang latihan sekaligus wahana belajar mengenai manner sebagai seorang pekerja di perusahaan. Intinya, kalau ada kesempatan internship harus dicoba! (terkadang, beberapa perusahaan tertentu memberikan uang makan + transport, dan bahkan uang saku yang cukup besar)

Oktober 2011
Mulai ikut seminar pelatihan kerja. 説明会 (setsumeikai) dan seminar gratis dari kampus mengenai persiapan job hunting. Saya mulai membeli beberapa perlengkapan job hunting, seperti jas, sepatu pantofel, tas tangan dan beberapa  buku catatan kecil.

November-Desember 2011
Ikut ujian TOEIC dan JLPT. Saya sangat bersyukur karena strategi untuk ikutan tes TOEIC dan JLPT adalah keputusan yang tepat! Karena hasil dari kedua tes ini ternyata sangat membantu ketika wawancara job hunting. Jujur saja, beberapa interviewer menyampaikan kepada saya bahwa sebenarnya hampir semua perusahaan Jepang saat ini sangat membutuhkan orang-orang asing (foreigner), karena kebutuhan pasar yang semakin meluas pada tingkat Global sehingga diperlukan SDM yang memiliki daya saing tidak hanya pada level domestik saja tetapi juga pada tingkat internasional.
Secara kongkrit, saya pribadi menyarankan supaya rekan-rekan bisa mendapatkan nilai 800++ untuk tes TOEIC dan lulus JLPT tingkat 1. Apalagi kalau bisa menguasai bahasa asing lainnya seperti Chinese, akan menjadi nilai tambah yang sangat besar! Salah satu trik yang cukup jitu adalah kemampuan verbal atau communication skill pada saat wawancara juga bisa menjadi nilai tambah. Intinya adalah, mumpung masih ada waktu, manfaatkan kesempatan untuk latihan wawancara dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Januari 2012
Sudah mulai daftar di beberapa situs penyedia informasi job hunting seperti リクナビ(RikuNavi), マイナビ(MyNavi), NikkeiNavi, TopCareer dan lainnya. Saya lebih sering memakai RikuNavi untuk memandu proses job hunting, karena informasinya lengkap dan cukup banyak. Selain itu, ada satu situs yang cukup bagus memuat tentang tips&tricks dan juga pengalaman job hunting yang dirangkum dalam satu forum bernama みんなの就職活動日記 (saya setiap hari mengecek catatan-catatan kecil yang diposting oleh orang lain tentang perkembangan terbaru proses job hunting di suatu perusahaan. Terkadang bahkan kita bisa mendapatkan informasi mengenai tipe-tipe soal atau pertanyaan wawancara melalui forum ini). Oh iya, pada bulan ini saya sudah mulai ikutan interview di beberapa perusahaan IT yang memulai rekrutmen lebih awal.

Februari-Maret 2012
Frekuensi interview menjadi semakin bertambah. Semakin riweh dengan jadwal pergi ke Tokyo dan tempat lain untuk acara job hunting yang semakin banyak. Ongkos transportasi Gunma-Tokyo pun semakin menggerus habis persediaan yen di dalam dompet!
Pengumuman tentang hasil wawancara dari beberapa perusahaan sudah mulai membanjiri email dengan penolakan-penolakan yang terkadang membuat semangat berkurang. Tapi Alhamdulillah!! Setelah melewati perjuangan yang cukup berat dari tahapan job hunting (documents, web-test, written-test, interviews) pada sekitar akhir Februari dan awal Maret saya dinyatakan lulus seleksi tahap akhir di dua perusahaan penyedia jasa teknologi informasi & internet, DWANGO Co., Ltd. dan Rakuten, Inc. Penjelasan mengenai detail prosesnya akan dibahas lebih lanjut di bawah.

April-Mei 2012
Saya masih melanjutkan proses job hunting di beberapa perusahaan lain yang dulu pernah dijadikan target list of companies. Pada pertengahan April, saya ikut daftar program Suisen (rekomendasi kampus) ke salah satu perusahaan raksasa Jepang, Hitachi Ltd. Namun sangat disayangkan, saya gagal pada tahap wawancara dengan bagian personalia dan salah satu staff senior R&D nya. Tetapi rezeki Allah menghendaki skenario yang lain, beberapa pekan kemudian saya dinyatakan lulus seleksi tahap akhir di perusahaan Hitachi Solutions, Ltd. dan IBM Japan.
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah karena setelah melewati berbagai perjuangan kurang lebih 6 bulan pencarian kerja, saya pun menjatuhkan pilihan hati ke salah satu perusahaan yang saya inginkan. Semoga dengan bekerja di perusahaan ini, saya bisa menyerap sebanyak mungkin pengalaman dan membangun jaringan bisnis yang baik terutama di sektor Teknologi Informasi dan Infrastukturnya. Karena, rencana pribadi saya adalah mencari pengalaman profesional dengan bekerja beberapa tahun dan untuk selanjutnya pulang ke Indonesia mendirikan perusahaan. Amiinn, amin Ya Rabb. (Mohon do’anya)

Juni-Agustus 2012
Job hunting sudah berakhir dan mulai kembali fokus melanjutkan riset untuk percobaan tesis S2 dan paper konferensi internasional. Yang dulunya satu pekan bisa dua atau tiga kali bolak-balik Tokyo, dalam satu bulan hanya sekitar satu kali saja.

Proses mencari kerja memang bukanlah hal yang mudah dan murah. Butuh kesiapan mental dan perjuangan yang gigih supaya target yang diperoleh bisa optimal. Setelah coba dihitung ulang, proses Job Hunting di Jepang telah menelan biaya sekitar 106,980 yen untuk membeli keperluan job hunting, transportasi dan biaya makan selama perjalanan. Tapi Alhamdulillah, saya bertemu dengan banyak orang HEBAT yang memberikan inspirasi dan semangat. Melalui job hunting jugalah saya bisa memiliki teman dari universitas berbeda di penjuru Jepang. Kami bertemu dan saling bertukar kontak informasi (Facebook, nomer HP) ketika sama-sama berjuang mencari kerja. Oleh karena itu, saya berpesan kepada rekan yang saat ini sedang mencari kerja di Jepang untuk PANTANG MENYERAH. Karena seperti yang ditulis di atas, perusahaan Jepang saat ini sedang gencar memperluas unit usahanya ke luar negeri (khususnya wilayah ASEAN). Mereka membutuhkan SDM yang bisa berpartisipasi aktif dalam bisnis global di pasar internasional. Semoga rekan sekalian diberikan kemudahan dalam proses job huntingnya dan bisa bekerja di tempat yang diinginkan.

Rangkuman Job Hunting 2012

Berikut ini saya coba untuk merangkum detail aktivitas job hunting di beberapa perusahaan Jepang, terutama yang bergerak di bidang IT.
1. DWANGO Co., Ltd. 
– Web Test
Model pertanyaannya mirip sekali dengan tes SPI. Soal berupa tes kemampuan bahasa Jepang (vocabulary, synonym, dan Kanji), kemampuan berhitung (matematika dasar) dan tes kepribadian (psikologi).
– Wawancara Tahap Pertama
Pewawancaranya ada dua orang, yaitu dari pihak personalia dan Web Engineer masih muda. Pertanyaannya masih standar, mengapa saya memilih perusahaan ini, hal apa saja yang ingin dilakukan selama bekerja, dan pengalaman-pengalaman apa saja yang pernah diperoleh selama masa menjadi mahasiswa. Wawancara berlangsung singkat sekitar 20 menit dan berjalan dengan sangat santai.
– Wawancara Tahap Kedua
Kali ini wawancaranya agak berbeda dari tahap sebelumnya. Pewawancara sebanyak dua orang dari bagian Web Engineer. Pertanyaan lebih ke arah teknikal yang membahas langsung mengenai kemampuan programming dan pengetahuan seputar komputer. Di bagian akhir wawancara, saya diminta untuk menulis source code dengan bahasa apa saja di papan tulis. Pertanyaannya, [Tuliskan source code untuk mengubah input keyboard “a b c d e f” menjadi “f e d c b a” tanpa menggunakan function atau library]. Waktu berpikir diberi sekitar 10 menit dan menjawab langsung di whiteboard berikut dengan penjelasan algoritmanya.
– Wawancara Tahap Terakhir
Pada bagian ini agak mirip dengan wawancara pertama. Dua orang, yaitu dari pihak personalia dan Web Engineer yang sudah senior sudah siap di suatu ruangan khusus. Model pertanyaannya pun juga sama dengan wawancara pertama, namun bedanya adalah terkesan lebih serius dan terasa agak lama.

Download: Entry-sheet (pdf file), Contoh wawancara (pdf file)

2. Rakuten, Inc.
 – Web Test

Soal yang ditanyakan pada Web Test adalah berupa tes yang mirip dengan CAB&GAB dan tes kepribadian. Pengerjaannya bisa dilakukan di mana saja asalkan ada koneksi internet.
– Wawancara Tahap Pertama
Pewawancaranya adalah seorang field Engineer yang aktif menangani pekerjaan tentang sistem kartu kredit di Rakuten. Saya banyak ditanya hal-hal yang berkaitan tentang keahlian programming dan sedikit tentang computer network. Oh iya, kalo nggak salah sebelum wawancara diberikan waktu sekitar 10 menit untuk presentasi power point tentang tema riset selama di Universitas.
– Wawancara Tahap Kedua
Pewawancaranya adalah seorang yang sepertinya satu level dengan Bucho/Kacho (pimpinan bagian). Hal yang ditanyakan banyak mengenai hal apa saja yang pernah dilakukan selama penelitian di kampus. Lalu, hal apa saja yang dirasakan sangat memberikan kesan terutama yang memberikan pengaruh positif ke diri sendiri.
Selepas wawancara, ada tes tertulis yang disajikan dalam bahasa Inggris. Model pertanyaannya adalah berupa matematika dasar, kemampuan bahasa Inggris, soal logika, dan kemampuan dasar komputer dan programming.
– Wawancara Tahap Terakhir
Pewawancaranya adalah seorang direksi yang menangani masalah e-commerce terutama untuk pasar ASIA. Beliau sepertinya tertarik kepada saya untuk ikut bergabung dalam tim sukses peluasan service ke wilayah ASIA. Model pertanyaannya seputar mengapa memilih perusahaan ini, hal apa yang ingin dilakukan ketika resmi menjadi pegawai, dan apa motivasi saya pergi merantau belajar ke Jepang.

Download: Entry-sheet, Presentation, Resume

3. Hitachi Solutions, Ltd.
– Group Work

Di perusahaan ini, saya apply kerja dengan jalur berupa SE Daigaku (System Engineer). Kami dikumpulkan berdasarkan kelompok sekitar 5 orang untuk melakukan diskusi grup dengan tema tentang lingkungan. Hal terpenting ketika melakukan Group Work adalah kita harus sebisa mungkin ikut aktif dalam diskusi kelompok dengan cara ikut aktif menyampaikan pendapat dan membahas tema bersama untuk mencari solusi dari permasalahan yang disajikan dari pihak perusahaan.
– SE Daigaku
Pada tahapan ini kami diminta untuk melakukan screening test selama tiga hari berturut-turut. Prosesnya mirip seperti diklat kerja supaya bisa terlatih dengan job field sebagai seorang System Engineer.
– Web Test
Soal yang ditanyakan adalah mirip dengan tes SPI, yaitu seputar kemampuan bahasa Jepang, matematika dasar dan tes kepribadian.
– Wawancara Tahap Akhir
Pewawancaranya ada dua orang yaitu dari pihak Senior Engineer yang sepertinya sudah cukup lama mengabdi di perusahaan ini. Wawancara berjalan cukup santai dengan obrolan seputar alasan saya belajar ke Jepang dan pengalaman apa saja yang pernah diperoleh selama di kampus.

Download: 志望動機, Entry-sheet1, Entry-sheet2, Resume

4. IBM Japan
– Web Test
Soal yang ditanyakan adalah mirip dengan tes SPI, yaitu seputar kemampuan bahasa Jepang, matematika dasar dan tes kepribadian.
– Group Discussion
Kami dikumpulkan dan dibagi berdasarkan grup dalam satu meja yang terdiri dari 6 orang dan 1 orang pengawas. Dalam waktu 60 menit kami disuguhi tema tentang “Manakah sistem kepemimpinan yang ideal, Pemimpin Kharismatik atau Pemimpin Demokratik?”. Pada awal-awal diskusi, saya cukup aktif mengajukan pendapat dan berdiskusi dalam grup. Namun, pada bagian terakhir saya justru menjadi banyak diam dan cenderung tidak memberikan komentar apapun ketika ditanya mengenai solusi dan hasil dari diskusi dalam grup.
– Wawancara Tahap Pertama
Kami diminta datang ke sebuah Hotel di Tokyo untuk menghadiri wawancara. Saya masuk ke salah satu ruang hotel dan di sana sudah ada dua orang senior staff yang mulai menanyakan banyak hal mengenai alasan mengapa memilih perusahaan ini, pengalaman apa saja yang dirasakan pernah memberikan inspirasi kepada pribadi dan hal apakah yang pernah membuat saya merasa frustasi lalu bagaimana pemecahannya. Secara umum wawancara berjalan cukup santai dan saya merasa rileks ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pihak pewawancara.
– Wawancara Tahap Kedua
Saya dipanggil untuk datang ke tahap berikutnya di Headquarter IBM, daerah Hakozaki, Nihonbashi, Tokyo. Pewawancaranya ada dua orang, yaitu dari pihak Personalia dan Senior Engineer. Pertanyaan kali ini sangat berbeda dari wawancara yang pernah saya jalani sebelumnya. Pewawancara lebih banyak bertanya tentang hal yang bersifat tentang “Relationship” ketika kita bekerja di suatu perusahaan. Misal, apa yang saya lakukan ketika hubungan antara saya dan atasan tidak baik. Langkah apa yang akan saya tempuh supaya hubungan kerja antara saya dan lingkungan kerja bisa optimal dan saling sinergi. Wawancara berlangsung cukup santai tapi memakan waktu yang agak lama.
– Wawancara Tahap Terakhir
Pada wawancara kali ini saya diminta datang ke tempat yang sama seperti wawancara sebelumnya. Pewawancaranya bertambah menjadi tiga orang, yaitu satu orang manager Personalia dan dua orang Senior Engineer sekelas Buchou/Kachou (pimpinan bagian). Kali ini wawancara berjalan dengan sangat santai di suatu ruangan meeting dan kami duduk di sofa. Pertanyaan yang diajukan adalah seputar alasan mengapa saya datang ke Jepang, alasan mengapa memilih perusahaan ini dan setelah itu ditanya mendetail sekali tentang hal apakah yang akan saya lakukan ketika nanti diterima sebagai pegawai di perusahaan ini. Alhamdulillah semuanya dapat dijawab dengan baik, dan hasil tes wawancara langsung diberitahukan sekitar 6 jam setelah wawancara.

Download: Entry-sheet, Group discussion, Interview

Hitachi Manufacturing
– Suisen (rekomendasi dari kampus)
Saya mengajukan aplikasi suisen dari kampus sehingga proses pencarian kerjanya sedikit berbeda dari biasa. Ketika seleksi dokumen sudah terpenuhi, saya langsung diminta untuk wawancara tahap pertama.
– Wawancara Tahap Pertama
Pewawancaranya adalah dari bagian personalia dan senior staff dari bagian Research and Development. Pada awalnya saya merasa cukup pede menjawab pertanyaan seputar Mengapa memilih perusahaan ini, Apa yang ingin dilakukan, dll. Tapi, di akhir wawancara saya kurang bisa mengelaborasi ketika ditanyakan orisinalitas riset S2. Pihak perusahaan sepertinya menginginkan kejelasan tentang visi dan misi riset, serta seberapa orisinil kah tema penelitian yang sedang kita lakukan di kampus. Alhasil, tiga hari setelah wawancara, saya dinyatakan tidak lulus seleksi job hunting di perusahaan ini.

ORACLE Japan
– Web Test
Model pertanyaannya berupa “Software Engineering Aptitude + Written English (Basic)”. “Software Engineering Aptitude” secara umum membahas tentang “Math Reasoning, IT Reasoning, Attention to detail, Logic Diagramming”. Mungkin contoh soalnya bisa dicari via google. Meskipun kita bisa memilih pengerjaan soal dalam bahasa Inggris, tapi saya agak kewalahan dalam menjawab pertanyaan. Dibutuhkan ketelitian tinggi dan kemampuan bahasa yang baik untuk dapat memahami soal.
Satu minggu setelah Web Test, saya mendapatkan email yang menyatakan bahwa saya gagal dalam seleksi penerimaan kerja di ORACLE Japan.

NTT Data
– Web Test
Soal tentang kemampuan bahasa Jepang, matematika dasar, dan soal yang agak “aneh” seputar kemampuan imajinasi dan psikologi.
– Group work
Membahas tentang studi kasus tentang permasalahan di suatu perusahaan.

Download: Entry-sheet

Japan Research Institute
– Seleksi dokumen dan Web Test
Web test nya berupa tes yang mirip dengan SPI. Namun, saya gagal di tes ini dan tidak dapat lanjut ke tahap berikutnya.

Mitsubishi Electric
Sayang sekali saya tidak sempat mengirimkan CV ke perusahaan ini, padahal sudah mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk tes seleksi tahap petama.

Toshiba, Lenovo, Nomura Research Institute
Mengikuti seminar kerja di kampus, tapi tidak berlanjut sampai mengirim aplikasi lamaran kerja.

8 responses to this post.

  1. Posted by erpin on September 20, 2013 at 12:42 pm

    pengen jg mas ikutann nyari kerja di jepang

    Reply

  2. Posted by vicka on June 2, 2014 at 7:00 am

    Mas, saya baru mau web test untuk IBM, apa testnya dalam bahasa jepang atau bahasa inggris? a
    Terima Kasih

    Reply

    • Maaf baru dibalas. Web test yg tersedia hanya dalam bahasa Jepang. Karena pada awal entry nya, saya apply di IBM Jepang. Mungkin utk IBM di negara lain dalam bahasa Inggris.

      Reply

  3. Posted by vicka on June 11, 2014 at 9:46 am

    Iya, makasih infonya . Saya jadiikut summer internship-nya saja di IBM di Chiba office, bulan agustus ini.

    Reply

    • Oh sudah dapat kepastian internshipnya kah? Di kantor IBM Chiba maksudnya yg di Makuhari ya. Di sana ada orang Indonesia juga yg saat ini bekerja di IBM Makuhari. Semoga lancar ya internshipnya.

      Reply

  4. nice info.
    ikut memikirkan apa setelah sekolah bahasa jepang dan kuliah mau tetap kerja di jepang atau tidak
    http://novalvi.wordpress.com/

    Reply

  5. Posted by shinta on February 26, 2015 at 3:44 am

    Ya ampun… prosesnya seperti itu ya.. maaf, saya penasaran dengan rutinitas yg dilakukan di Jepang apa saja? Terutama jam belajarnya.. karena belum mempersiapkan bahan kuliah, belajar bahasa Jepang dan Inggris…

    Reply

  6. berarti kalau tidak punya sertifikat toeic dan JLPT belum bisa job hunting di Jepang ya?

    Reply

Leave a reply to novanur22 Cancel reply